Ekspansi Indonesia, YotaPhone Usung Strategi Khusus
Pabrikan Smartphone Asal Rusia Siapkan Strategi untuk Pasar Indonesia – Smartphone Android dua layar dari Rusia, YotapPhone 2 resmi masuk di pasar Indonesia dengan menempati segmen premium. Dibanderol dengan harga Rp8,9 jutaan kala perilisan awal, YotaPhone 2 tidak dijual dalam toko biasa ataupun offline.
Ternyata tidak dijualnya YotaPhone 2 secara offline merupakan strategi dari pabrikan yang diwakili PT Maxindo Telemedia Nusantara (Maxindo), selaku distributor tunggal YotaPhone di Tanah Air. Pertimbangan mengapa smartphone besutan Rusia ini tidak dijual di ritel-ritel umum adalah karena harga yang premium serta jangkauan pasar yang lebih luas lagi.
“Online jangkauannya lebih luas dan kita juga menarget orang-orang yang memang sudah biasa online. Market ponsel ini kan premium, atau menengah ke atas,” terang Wakil Direktur Maxindo, Ted Samuel, dipetik dari laman KompasTekno, hari Kamis (18/2).
“Tahap pertama dan kedua kita penjualan online dulu, setelah itu baru mulai offline,”imbuhnya kemudian.
Sedangkan untuk tahap pertama penjualan secara offline, YotaPhone menggandeng perusahaan e-commerce Blibli.com saja. Mulai dari pre-order hingga penjualan YotaPhone dalam beberapa waktu ke depan hannya bisa didapat dari e-commerce tersebut saja.
Lalu untuk tahap kedua, distributor selanjutnya akan menjual YotaPhone 2 dengan mengajak situs jual beli online lainnya yang berjumlah 10 portal, dan Lazada salah satunya. Selesai tahap kedua ini dan mengetahui animo konsumen, baru masyarakat bisa mendapatkan YotaPhone 2 secara offline di ritel-ritel biasa.
Mengenai soal garansi, Maxindo sendiri menjamin layanan after-sales dengan pengguna diberikan garansi penuh sampai satu tahun setelah proses pembelian. Apabila pengguna mengalami kerusakan dalam kurun waktu masa garansi, maka Maxindo siap memperbaikinya secara cuma-cuma.
“Service center baru di Jakarta saja. Bisa ditemukan di Roxy, Cempaka Mas, atau Bekasi. Untuk perbaikan sudah dilakukan lokal, ada orang yang terlatih di sini,” tambah Ted.
Sebagai pendatang baru tentunya YotaPhone lantas dibenturkan dengan aturan Tingkat Kandungan Lokal Dalam Negeri (TKDN) dari Pemerintah, menanggapi hal tersebut pabrikan ternyata sudah mulai menyiapkan infrastruktur, hanya saja bentuknya bukanlah pabrik pembuatan maupun pusat riset.
“TKDN untuk 4G kan masih tahun depan, jadi tahun ini kami siapkan. Sekitar kuartal tiga atau empat, kami akan bekerja sama dengan rekan manufaktur,” terang Ted.
“Kalau pusat riset tetap ada di Rusia karena membutuhkan spesialisasi tertentu,” pungkasnya. Baca juga Philips Xenium V787 Gebrak Pasar Smartphone dengan Bekal Baterai Berkapasitas Besar dan Teaser Samsung Galaxy S7 Muncul di Situs BliBli.com.